Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Tuesday 5 January 2010

Tuli Gara-gara Doyan Dengar Musik Keras

London, Dua puluh tahun yang lalu, seorang gadis kabur dari rumahnya untuk menonton konser Motorhead, konser terkeras yang pernah ada saat itu. Sang ibu yang melihat anaknya kabur hanya mengatakan 'Suatu hari nanti kamu akan kehilangan pendengaran'. Dan hal itu benar-benar terjadi.

Malam itu setelah mendengarkan konser yang suaranya bisa mencapai 140 desibel tersebut, telinga Philipa Faulks langsung berdenging hingga seminggu. Kini di usia ke-41 tahun, Faulks benar-benar kehilangan pendengarannya dan terpaksa memakai alat bantu pendengaran.

Motorhead adalah band rock asal Inggris yang terbentuk tahun 1975 dan merupakan salah satu band Heavy Metal yang punya tingkat kecepatan lagu yang tinggi.

Kegemaran Faulks pada konser band telah menyebabkan telinganya rusak. Faulks bukan satu-satunya korban kerusakan telinga akibat sering mendengar musik keras.

Menurut badan kesehatan dunia (WHO), sebanyak 4 juta orang mengalami kerusakan telinga karena paparan musik keras. Konser dan MP3 pun menjadi faktor penyebabnya.

"Saya punya adik yang saat ini gemar mendengarkan iPod. Saya berdoa ia tidak mengalami apa yang saya alami dan belajar dari kesalahan saya," kata Faulks seperti dilansir Dailymail, Selasa (5/1/2010).

Masalah dimulai ketika Faulks bekerja di toko yang sangat ramai dan dipenuhi suara musik. "Saya kesulitan mendengar apa yang orang lain katakan dan ucapan 'maaf' menjadi kata mujarab yang sering saya ucapkan," tutur Faulks.

Awalnya sang suami mengira hal itu karena faktor kecapekan dan kurang konsentrasi, namun ketika suara berdenging di telinga semakin sering muncul dan mengganggu hidupnya. Setelah mengunjungi dokter, Faulks pun diketahui positif menderita Tinnitus (telinga berdenging).

Di usia 28 tahun, gangguan Tinnitus Faulks bertambah parah dan mengarah pada tuli. "Saya menjadi depresi. Situasi bertambah sulit, saya tidak bisa mendengar sehingga tidak tahu harus berbicara apa. Saya lebih banyak diam memandangi orang-orang dan sering bertengkar dengan suami," tutur Faulks.

Semakin bertambah usia, pendengaran Faulks semakin memburuk. Namun suatu hari ia diberi tahu ada alat bantu dengar seharga 2.500 poundsterling atau sekitar Rp 37.500.000 (kurs 15.000/GBU) yang cukup efektif membantu orang tuli.

Meski tidak bisa mendengar sempurna, tapi alat bantu itu telah membuat perubahan dalam hidupnya. "Walaupun harganya sangat mahal tapi saya sadar harga itu setimpal untuk mendapatkan sebuah pendengaran. Rasanya dunia menjadi lebih hidup setelah bisa mendengar," ujarnya.

Gangguan pendengaran yang selama ini dikira hanya akan muncul jika sudah tua ternyata bisa terjadi kapanpun. Semakin dini seseorang mendengarkan musik atau suara-suara keras, semakin cepat kemungkinan ia menjadi tuli.

"Jika suatu hari ibumu mengatakan 'kamu akan tuli', sebaiknya dengarkanlah ucapannya," kata Faulks.

Catatan: ingat wahai saudaraku! bahwa perinta seorang ibu kepada anaknya wajib dita'ati..
dan camkanlah firman Allah Azza Wa Jalla " jangan sekali-kali kalian mengatakan AH
kepada kedua orang tua kalian".

0 comments:

Post a Comment