Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Thursday 15 January 2009

SEJARAH KESUCIAN KOTA AL-QUDS

Sejarah palestina dilihat kembali ke 3000 tahun sebelum masehi yang lalu, yaitu ketika suku kan’aniyah (yang dinisbatkan kepada Kan’an bin Han bin Nuh), adalah termasuk suku ternama dan tertua di tanah Arab yang meninggalkan semenanjung arab lalu berpindah ke negeri palestina dan menetap di sana selamanya. Oleh karena itu, saat ini daerah tersebut dinamakan sebagai tanah kan’aniyah.

Dinamakan “Palestina”, yaitu setelah suku Yunani yang bernama "Palestia" datang dari pulau Carebet dan menguasai daerah pesisir pantai lalu mereka memberi nama daerah itu sesuai dengan nama mereka. Hal itu terjadi pada tahun 1200 SM.

Dan dinyatakan bahwa Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam mendapat wahyu dari Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk hijrah dari tempat tinggal asalnya di Irak menuju daerah orang-orang kan’aniyah (di Arab). Maka ketika Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam mendapati negeri Palestina itu gersang (tiada sumber kehidupan), lalu Ia dan istrinya (Sarah) hijrah ke Mesir, dimana saat itu Mesir dipimpin oleh Raja Heksus, Ia dan istrinya pun tinggal di Mesir dalam jangka waktu yang lama, kemudian mereka berdua kembali lagi ke Palestina bersama dengan Hajar yang dihadiakan Raja Heksus kepada Sarah.

Pada tahun 636 M yaitu ketika pasukan muslimin mengepung kota Al-Quds, ada seorang raja bernama Safrunius yang mengintai pasukan muslimin dari atas benteng kota, lalu menyeru seraya berkata: “Sesungguhnya kami ingin sekali menyerah tetapi dengan syarat penyerahan kami disaksikan oleh Amirul Mukminin kalian”. Lalu keluarlah komandan pasukan muslimin, maka Raja Safrunius pun menolak dan berkata: “Sesungguhnya kami hanya menginginkan Amirul Mukminin.” Perjanjian damai seperti ini merupakan simbol toleransi islam.
Di dalam perjanjian tersebut, raja itu meminta pengusiran atas orang-orang Yahudi dari wilayah tinggal mereka untuk menghindari perbuatan merusak dan makar jahat yahudi. Oleh sebab itu, orang-orang Yahudi pun akhirnya dilarang untuk tinggal bersama rakyat Safrunius.

Pesan ini menunjukan keindahan dan kesucian kota Al-Quds, maka sesaat setelah penaklukan secara damai pada tahun 15 H/66 M, orang-orang Arab pun membangun kembali kota Al-Quds dan jadilah kota itu indah dan islami. Perang hittin yang di pimpin oleh Sholahuddin Al-Ayubi untuk merebut kembali Baitul Maqdis terjadi pada hari jum'at tanggal 27 rojab 583 H.

Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengkhususkan Baitul maqdis bagi para Nabi, yang dimulai dari Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam sampai Nabi 'Isa bin Maryam.. Begitu juga Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dan para sahabatnya melakukan sholat dengan menghadap ke Baitul maqdis selama enam belas bulan, lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk menghadap ka’bah sesuai dengan firmannya:

فول وجهك شطر المسجد الحرام وحيث ما كنتم فولوا وهوكم شطره

“Hadapkanlah wajahmu mengarah masjidil haram, dan dimana pun kamu berada maka hadapkanlah wajahmu kepadanya”

nour/viii/ix

0 comments:

Post a Comment